Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sifat Sifat Operasi Himpunan

Hallo Sobat RT, kali ini kita akan membahas tentang sifat-sifat operasi himpunan. Sebelumnya, apakah Sobat RT sudah mengerti apa itu himpunan? Himpunan adalah kumpulan objek atau anggota yang memiliki kesamaan sifat atau karakteristik tertentu. Objek atau anggota tersebut dapat berupa angka, huruf, atau bahkan kata-kata.

Operasi himpunan adalah sebuah metode matematika yang digunakan untuk menggabungkan atau memisahkan himpunan. Terdapat beberapa sifat operasi himpunan yang perlu Sobat RT ketahui. Dalam artikel ini, kita akan membahas sifat-sifat tersebut secara lengkap dan mudah dipahami. Yuk, simak pembahasannya!

Sifat-sifat Operasi Himpunan

1. Sifat Komutatif

Sifat komutatif adalah sifat operasi himpunan yang menyatakan bahwa urutan himpunan pada operasi gabung atau irisan tidak mempengaruhi hasilnya. Dalam kata lain, jika kita melakukan operasi gabung atau irisan pada himpunan A dan B, maka hasilnya akan sama jika kita menukar urutan himpunan tersebut. Contohnya:

A = {1, 2, 3} dan B = {3, 4, 5}

A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5}

B ∪ A = {1, 2, 3, 4, 5}

Dari contoh di atas, dapat kita lihat bahwa hasil dari A ∪ B sama dengan hasil dari B ∪ A.

2. Sifat Asosiatif

Sifat asosiatif adalah sifat operasi himpunan yang menyatakan bahwa urutan himpunan pada operasi gabung atau irisan tidak mempengaruhi hasilnya. Dalam kata lain, jika kita melakukan operasi gabung atau irisan pada tiga himpunan atau lebih, maka urutan himpunan tersebut tidak mempengaruhi hasilnya. Contohnya:

A = {1, 2, 3}, B = {3, 4, 5}, dan C = {5, 6, 7}

(A ∪ B) ∪ C = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}

A ∪ (B ∪ C) = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}

Dari contoh di atas, dapat kita lihat bahwa hasil dari (A ∪ B) ∪ C sama dengan hasil dari A ∪ (B ∪ C).

3. Sifat Distributif

Sifat distributif adalah sifat operasi himpunan yang menyatakan bahwa operasi gabung atau irisan dapat didistribusikan terhadap operasi gabung atau irisan lainnya. Dalam kata lain, jika kita melakukan operasi gabung atau irisan pada himpunan A, B, dan C, maka operasi tersebut dapat didistribusikan. Contohnya:

A = {1, 2, 3}, B = {3, 4, 5}, dan C = {5, 6, 7}

A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C) = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}

Dari contoh di atas, dapat kita lihat bahwa operasi gabung pada himpunan B dan C dapat didistribusikan terhadap operasi irisan pada himpunan A dan (B ∩ C).

4. Sifat Identitas

Sifat identitas adalah sifat operasi himpunan yang menyatakan bahwa hasil operasi gabung atau irisan antara himpunan dan himpunan kosong akan sama dengan himpunan tersebut. Dalam kata lain, jika kita melakukan operasi gabung atau irisan pada himpunan A dan himpunan kosong, maka hasilnya akan sama dengan himpunan A. Contohnya:

A = {1, 2, 3}

A ∪ ∅ = {1, 2, 3}

A ∩ ∅ = ∅

Dari contoh di atas, dapat kita lihat bahwa hasil dari A ∪ ∅ sama dengan A, sedangkan hasil dari A ∩ ∅ sama dengan himpunan kosong.

5. Sifat Komplemen

Sifat komplemen adalah sifat operasi himpunan yang menyatakan bahwa hasil irisan antara sebuah himpunan dengan komplemennya adalah himpunan kosong. Dalam kata lain, jika kita melakukan irisan pada himpunan A dan komplemennya, maka hasilnya akan selalu menghasilkan himpunan kosong. Contohnya:

A = {1, 2, 3}, U = {1, 2, 3, 4, 5}

A ∩ A' = ∅

Dari contoh di atas, dapat kita lihat bahwa hasil irisan antara himpunan A dan komplemennya selalu menghasilkan himpunan kosong.

Himpunan Bilangan

Himpunan bilangan adalah kumpulan bilangan yang memiliki sifat-sifat tertentu. Himpunan bilangan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Himpunan Bilangan Asli (N)

Himpunan bilangan asli adalah kumpulan bilangan yang dimulai dari angka 1 dan tidak memiliki batas atas. Contohnya adalah 1, 2, 3, 4, 5, ...

2. Himpunan Bilangan Bulat (Z)

Himpunan bilangan bulat adalah kumpulan bilangan yang terdiri dari bilangan asli, bilangan negatif, dan angka 0. Contohnya adalah ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...

3. Himpunan Bilangan Rasio (Q)

Himpunan bilangan rasio adalah kumpulan bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan a/b, di mana a dan b adalah bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0. Contohnya adalah 1/2, 2/3, 3/4, ...

4. Himpunan Bilangan Real (R)

Himpunan bilangan real adalah kumpulan semua bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk desimal, baik itu bilangan rasional maupun irasional. Contohnya adalah 1, 1.5, 2, -3, 0.5, √2, π, ...

Operasi Himpunan dan Diagram Venn

Operasi himpunan dapat dilakukan dengan menggunakan diagram Venn. Diagram Venn adalah sebuah gambar yang digunakan untuk menggambarkan himpunan dengan lingkaran atau bentuk lainnya. Dalam diagram Venn, himpunan ditunjukkan dengan daerah tertentu pada gambar tersebut. Contohnya seperti gambar di bawah ini:

Dalam diagram Venn, himpunan A dan B ditunjukkan dengan dua buah lingkaran yang berpotongan. Bagian yang berpotongan tersebut menunjukkan irisan antara himpunan A dan B. Sedangkan bagian yang tidak berpotongan menunjukkan gabungan antara himpunan A dan B.

1. Gabungan Himpunan (A ∪ B)

Gabungan himpunan adalah operasi himpunan yang menggabungkan semua anggota dari himpunan A dan himpunan B. Dalam diagram Venn, gabungan himpunan ditunjukkan dengan bagian yang berpotongan dan bagian yang tidak berpotongan dari himpunan A dan B. Contohnya seperti gambar di bawah ini:

Dari gambar di atas, dapat kita lihat bahwa gabungan himpunan A dan B adalah {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}.

2. Irisan Himpunan (A ∩ B)