Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rumuskan Relasi Antara Besarnya Sudut Pusat, Panjang Busur, Luas Juring Dan Luas Temberengnya


Hallo Sobat RT! Kali ini kita akan membahas mengenai matematika yang seringkali membuat kepala pusing, yaitu Rumuskan Relasi Antara Besarnya Sudut Pusat, Panjang Busur, Luas Juring Dan Luas Temberengnya. Tapi jangan khawatir, kita akan membahasnya dengan cara yang santai dan menyenangkan. Siap? Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Sebelum kita memulai pembahasan mengenai rumus-rumus tersebut, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu sudut pusat, panjang busur, juring, dan tembereng. Sudut pusat adalah sudut yang berpusat pada titik pusat lingkaran. Panjang busur adalah panjang garis lengkung yang membentuk lengkaran. Juring adalah bagian lingkaran yang dibatasi oleh dua buah juring. Sedangkan tembereng adalah bagian lingkaran yang dibatasi oleh sebuah juring dan garis chord yang menghubungkan kedua titik potong juring tersebut.

Hubungan Antara Besarnya Sudut Pusat Dan Panjang Busur

Pertama-tama, mari kita bahas mengenai hubungan antara besarnya sudut pusat dan panjang busur. Rumus yang digunakan adalah:

S = rΘ

Dimana S adalah panjang busur, r adalah jari-jari lingkaran, dan Θ adalah besarnya sudut pusat dalam satuan radian. Jadi, semakin besar sudut pusat, maka semakin panjang pula busurnya. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil sudut pusat, maka semakin pendek pula busurnya.

Contohnya, jika jari-jari lingkaran adalah 7 cm dan sudut pusatnya adalah 45 derajat, maka panjang busurnya adalah:

S = 7 x (45/180) x π = 5.4978 cm

Jadi, panjang busur lingkaran dengan jari-jari 7 cm dan sudut pusat 45 derajat adalah sekitar 5.4978 cm.

Hubungan Antara Besarnya Sudut Pusat Dan Luas Juring

Selanjutnya, mari kita bahas mengenai hubungan antara besarnya sudut pusat dan luas juring. Rumus yang digunakan adalah:

LJ = (Θ/360) x π x r^2

Dimana LJ adalah luas juring, r adalah jari-jari lingkaran, dan Θ adalah besarnya sudut pusat dalam satuan derajat. Jadi, semakin besar sudut pusat, maka semakin besar pula luas juringnya. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil sudut pusat, maka semakin kecil pula luas juringnya.

Contohnya, jika jari-jari lingkaran adalah 10 cm dan sudut pusatnya adalah 60 derajat, maka luas juringnya adalah:

LJ = (60/360) x π x 10^2 = 52.3599 cm^2

Jadi, luas juring lingkaran dengan jari-jari 10 cm dan sudut pusat 60 derajat adalah sekitar 52.3599 cm^2.

Hubungan Antara Besarnya Sudut Pusat Dan Luas Tembereng

Terakhir, mari kita bahas mengenai hubungan antara besarnya sudut pusat dan luas tembereng. Rumus yang digunakan adalah:

LT = (Θ/360) x π x r^2 - 1/2 x r^2 x sin(Θ)

Dimana LT adalah luas tembereng, r adalah jari-jari lingkaran, dan Θ adalah besarnya sudut pusat dalam satuan derajat. Jadi, semakin besar sudut pusat, maka semakin besar pula luas temberengnya. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil sudut pusat, maka semakin kecil pula luas temberengnya.

Contohnya, jika jari-jari lingkaran adalah 8 cm dan sudut pusatnya adalah 90 derajat, maka luas temberengnya adalah:

LT = (90/360) x π x 8^2 - 1/2 x 8^2 x sin(90) = 50.2655 cm^2

Jadi, luas tembereng lingkaran dengan jari-jari 8 cm dan sudut pusat 90 derajat adalah sekitar 50.2655 cm^2.

Nah, itulah rumus-rumus yang dapat digunakan untuk menghitung hubungan antara besarnya sudut pusat, panjang busur, luas juring, dan luas tembereng. Meskipun terlihat rumit, namun dengan latihan dan pemahaman yang terus menerus, tentu kita dapat menguasainya dengan baik.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!