Pengertian Dan Macam - Macam Majas Beserta Contohnya
Hallo Sobat RT! Apa kabar kalian hari ini? Saya harap semuanya baik-baik saja. Kali ini, saya akan membahas tentang pengertian dan macam-macam majas beserta contohnya. Mungkin bagi sebagian dari kita yang pernah belajar sastra di sekolah, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah majas. Tapi bagi yang belum tahu, yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Majas
Majas adalah salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam karya sastra. Majas menggunakan bahasa yang kaya dan indah sehingga dapat menimbulkan kesan yang lebih indah dan menarik. Bahasa majas dapat memperindah dan memperkuat makna suatu kalimat atau puisi. Majas juga bisa memperjelas atau mempersingkat suatu kalimat dengan cara yang singkat namun efektif.
Majas sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'rhetorica', yang berarti seni berbicara atau seni retorika. Dalam bahasa Inggris, majas disebut dengan figurative language atau figurative expression.
Macam-Macam Majas
Berikut ini adalah beberapa macam-macam majas beserta contohnya:
1. Majas Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati atau hewan. Contohnya:
"Bunga mawar tersenyum manis pada pagi hari."
Dalam contoh kalimat di atas, bunga mawar diberikan sifat-sifat manusia yaitu dapat tersenyum. Padahal sebenarnya bunga mawar tidak bisa tersenyum.
2. Majas Simile
Simile adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lain yang memiliki kesamaan atau perbedaan. Contohnya:
"Wajahnya seperti bulan purnama yang bersinar terang."
Dalam contoh kalimat di atas, wajah seseorang dibandingkan dengan bulan purnama yang bersinar terang. Dalam hal ini, bulan purnama dan wajah memiliki kesamaan yaitu bersinar terang.
3. Majas Metafora
Metafora adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lain tanpa menggunakan kata perbandingan seperti "seperti" atau "bagai". Contohnya:
"Dia adalah matahari dalam hidupku."
Dalam contoh kalimat di atas, seseorang dibandingkan dengan matahari. Dalam hal ini, matahari digunakan sebagai perumpamaan untuk menggambarkan betapa pentingnya seseorang tersebut dalam hidup penulis.
4. Majas Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan suatu hal. Contohnya:
"Saya menunggu kamu selamanya."
Dalam contoh kalimat di atas, penulis melebih-lebihkan waktu menunggu seseorang yaitu selamanya. Padahal sebenarnya itu tidak mungkin terjadi.
5. Majas Metonimia
Metonimia adalah majas yang mengganti suatu kata dengan kata lain yang berkaitan erat. Contohnya:
"Aku suka membaca Shakespeare."
Dalam contoh kalimat di atas, Shakespeare digunakan sebagai ganti kata untuk karya-karya Shakespeare. Dalam hal ini, Shakespeare digunakan sebagai metonimia untuk karya-karya sastra.
6. Majas Sinestesia
Sinestesia adalah majas yang menggabungkan indra yang berbeda-beda. Contohnya:
"Aroma kopi yang harum."
Dalam contoh kalimat di atas, aroma kopi digabungkan dengan indra penciuman dan indra perasa sehingga menghasilkan kesan yang lebih kuat.
7. Majas Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan suatu hal dengan makna yang berlawanan dengan makna sebenarnya. Contohnya:
"Hari yang cerah, tapi hatiku sedih."
Dalam contoh kalimat di atas, meskipun hari terlihat cerah, namun hati penulis sedih. Ironi digunakan untuk menyampaikan makna yang berlawanan dengan situasi yang ada.
8. Majas Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan suatu hal dengan cara tidak langsung dengan cara menghindari penggunaan kata-kata yang berlebihan. Contohnya:
"Dia tidak buruk dalam menari."
Dalam contoh kalimat di atas, penulis tidak mengatakan bahwa seseorang itu baik dalam menari, melainkan hanya mengatakan bahwa orang tersebut tidak buruk dalam menari.
9. Majas Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata yang berlebihan. Contohnya:
"Hujan turun dengan lebat dan deras."
Dalam contoh kalimat di atas, kata "lebat" dan "deras" digunakan bersamaan, padahal keduanya memiliki makna yang sama. Hal ini digunakan untuk memberikan kesan yang lebih kuat pada kalimat tersebut.
10. Majas Onomatope
Onomatope adalah majas yang menggunakan bunyi-bunyian untuk menggambarkan suatu hal. Contohnya:
"Bunyi gemerincing kaca."
Dalam contoh kalimat di atas, bunyi gemerincing kaca digunakan untuk menggambarkan suara kaca yang pecah.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan tentang pengertian dan macam-macam majas beserta contohnya. Majas adalah salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam karya sastra untuk memperindah dan memperkuat makna suatu kalimat atau puisi. Dalam sastra, majas sangat penting karena dapat membuat karya sastra menjadi lebih indah dan menarik. Dengan mengetahui macam-macam majas, kita dapat lebih memahami sastra dan juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Referensi
- Suharto, dkk. 2015. Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Kemendikbud.
Komplementer
1. Pengertian dan Contoh Kalimat Tautologi
Tautologi adalah majas yang mengulang suatu kata atau frasa dengan kata atau frasa yang sama atau sinonim. Contohnya:
"Dia sangat-sangat pintar."
Dalam contoh kalimat di atas, kata "sangat" diulang dan tidak memberikan makna yang lebih pada kalimat tersebut.
Tautologi seringkali digunakan dalam percakapan sehari-hari. Meskipun demikian, penggunaan tautologi dapat membuat kalimat menjadi terlalu berlebihan dan tidak efektif dalam menyampaikan pesan.
2. Pengertian dan Contoh Kalimat Aliterasi
Aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan bunyi konsonan pada awal kata. Contohnya:
"Betapa indahnya bunga di taman."
Dalam contoh kalimat di atas, bunyi "b" diulang pada setiap kata pada kalimat tersebut.
Aliterasi seringkali digunakan dalam puisi karena dapat memberikan kesan yang lebih indah pada kalimat tersebut. Namun, penggunaan aliterasi juga dapat diterapkan dalam prosa untuk memberikan kesan yang lebih kuat pada kalimat tersebut.
Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya
Sekian artikel tentang pengertian dan macam-macam majas beserta contohnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.