Di Antara Pilihan Berikut, Yang Termasuk Kata Tidak Baku Adalah?.
Hallo Sobat RT! Kali ini kita akan membahas tentang "Di Antara Pilihan Berikut, Yang Termasuk Kata Tidak Baku Adalah?". Meskipun terdengar sedikit membosankan, namun kita akan mencoba mengangkat topik ini dengan cara yang santai, ceria dan menyenangkan. Siap? Yuk, kita mulai!
Apa Itu Kata Baku dan Tidak Baku?
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pilihan kata baku dan tidak baku, alangkah baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu kata baku dan tidak baku. Kata baku adalah kata yang diterima oleh masyarakat umum dan dipakai dalam bahasa Indonesia secara resmi. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak diterima oleh masyarakat umum dan tidak dipakai dalam bahasa Indonesia secara resmi.
Contohnya, kata "membaca" adalah kata baku, sedangkan kata "ngebaca" adalah kata tidak baku. Ini karena kata "ngebaca" tidak diterima oleh masyarakat umum, dan hanya digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Pilihan Kata Tidak Baku
Sekarang, mari kita lihat pilihan kata yang diberikan dan menentukan mana di antaranya yang termasuk kata tidak baku.
1. Eksekutif
Kata "eksekutif" termasuk kata baku dalam bahasa Indonesia. Kata ini sering digunakan dalam dunia bisnis dan politik untuk menyebut seseorang yang memegang posisi tinggi dalam sebuah perusahaan atau pemerintahan.
2. Narsis
Kata "narsis" termasuk kata tidak baku dalam bahasa Indonesia. Meskipun kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, namun kata ini tidak diterima oleh masyarakat umum dan tidak dipakai dalam bahasa Indonesia secara resmi. Sebaiknya gunakan kata "sombong" atau "congkak" untuk menggantikan kata "narsis".
3. Toleran
Kata "toleran" termasuk kata baku dalam bahasa Indonesia. Kata ini sering digunakan untuk menyebut sifat seseorang yang mampu menerima perbedaan dan tidak memaksakan pandangannya kepada orang lain.
4. Ngeblog
Kata "ngeblog" termasuk kata tidak baku dalam bahasa Indonesia. Meskipun kata ini sering digunakan dalam dunia maya, namun kata ini tidak diterima oleh masyarakat umum dan tidak dipakai dalam bahasa Indonesia secara resmi. Sebaiknya gunakan kata "menulis blog" untuk menggantikan kata "ngeblog".
5. Penjenguk
Kata "penjenguk" termasuk kata baku dalam bahasa Indonesia. Kata ini sering digunakan untuk menyebut seseorang yang berkunjung ke rumah sakit atau orang yang sedang sakit untuk memberikan dukungan moral dan semangat.
6. Nongkrong
Kata "nongkrong" termasuk kata tidak baku dalam bahasa Indonesia. Meskipun kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, namun kata ini tidak diterima oleh masyarakat umum dan tidak dipakai dalam bahasa Indonesia secara resmi. Sebaiknya gunakan kata "berkumpul" atau "bertemu" untuk menggantikan kata "nongkrong".
7. Kredibel
Kata "kredibel" termasuk kata baku dalam bahasa Indonesia. Kata ini sering digunakan untuk menyebut sesuatu yang dapat dipercaya dan memiliki kepercayaan yang baik.
8. Baper
Kata "baper" termasuk kata tidak baku dalam bahasa Indonesia. Meskipun kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, namun kata ini tidak diterima oleh masyarakat umum dan tidak dipakai dalam bahasa Indonesia secara resmi. Sebaiknya gunakan kata "terbawa perasaan" atau "terlalu sensitif" untuk menggantikan kata "baper".
9. Kritis
Kata "kritis" termasuk kata baku dalam bahasa Indonesia. Kata ini sering digunakan untuk menyebut seseorang yang mampu berpikir secara kritis dan analitis dalam menghadapi suatu masalah.
10. Galau
Kata "galau" termasuk kata tidak baku dalam bahasa Indonesia. Meskipun kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, namun kata ini tidak diterima oleh masyarakat umum dan tidak dipakai dalam bahasa Indonesia secara resmi. Sebaiknya gunakan kata "bingung" atau "kebingungan" untuk menggantikan kata "galau".
Kesimpulan
Sekarang, kita telah mengetahui pilihan kata yang termasuk kata baku dan tidak baku. Penting bagi kita untuk menggunakan kata baku dalam berkomunikasi sehari-hari, terutama dalam lingkungan formal seperti di tempat kerja atau di sekolah. Dengan menggunakan kata baku, kita dapat menunjukkan kemampuan kita dalam menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.