Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bandingkan Pelaksanaan Demokrasi Pancasila Pada Masa Orde Baru Dan Masa Reformasi


Hallo Sobat RT! Ada banyak hal yang bisa dibandingkan antara masa Orde Baru dengan masa Reformasi, salah satunya adalah pelaksanaan demokrasi Pancasila. Meskipun sama-sama mengusung ideologi Pancasila, namun pelaksanaannya pada kedua masa tersebut sangatlah berbeda. Yuk, mari kita lihat dan bandingkan pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru dan masa Reformasi.

1. Pelaksanaan Demokrasi Pancasila pada Masa Orde Baru

Pada masa Orde Baru, pelaksanaan demokrasi Pancasila dapat dikatakan kurang optimal. Pemerintah pada masa itu cenderung otoriter dan memiliki kendali yang kuat terhadap media massa. Selain itu, partai politik yang ada pada masa itu juga cenderung dipaksa untuk bersatu menjadi satu partai politik yaitu Golkar. Hal ini membuat suara oposisi menjadi sangat minim dan tidak terdengar.

Namun, pada masa Orde Baru juga terdapat beberapa kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang dapat dikatakan positif dalam pelaksanaan demokrasi Pancasila. Salah satunya adalah pembentukan DPD dan DPR yang memiliki peran dalam pengambilan keputusan di tingkat nasional.

Meskipun demikian, pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru masih dapat dikatakan terbatas dan kurang optimal, terutama dalam hal kebebasan pers dan kebebasan berekspresi.

2. Pelaksanaan Demokrasi Pancasila pada Masa Reformasi

Pada masa Reformasi, pelaksanaan demokrasi Pancasila mengalami banyak perubahan yang positif. Kebebasan pers dan kebebasan berekspresi menjadi lebih terbuka dan tidak lagi dipaksa untuk mengekspresikan pendapat yang sejalan dengan pemerintah. Partai politik juga menjadi lebih bebas dan dapat memiliki oposisi yang terdengar.

Dalam hal pengambilan keputusan di tingkat nasional, terdapat banyak perubahan yang positif. Salah satunya adalah terbentuknya DPR RI yang memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan di tingkat nasional. Selain itu, juga terdapat banyak partai politik yang memiliki suara oposisi yang terdengar dan dapat memperjuangkan kepentingan rakyat.

Meskipun demikian, pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Reformasi juga masih memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah korupsi yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.

3. Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Pancasila pada Masa Orde Baru dan Masa Reformasi

Pengambilan Keputusan di Tingkat Nasional

Pada masa Orde Baru, pengambilan keputusan di tingkat nasional cenderung lebih terpusat pada pemerintah dan DPR yang cenderung dipenuhi oleh anggota partai politik yang sejalan dengan pemerintah. Sedangkan pada masa Reformasi, pengambilan keputusan di tingkat nasional menjadi lebih terbuka dan partisipatif dengan terbentuknya DPR RI yang memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan di tingkat nasional.

Kebebasan Pers dan Berekspresi

Pada masa Orde Baru, kebebasan pers dan berekspresi sangat terbatas dan cenderung dipaksa untuk mengekspresikan pendapat yang sejalan dengan pemerintah. Sedangkan pada masa Reformasi, kebebasan pers dan berekspresi menjadi lebih terbuka dan tidak lagi dipaksa untuk mengekspresikan pendapat yang sejalan dengan pemerintah.

Oposisi

Pada masa Orde Baru, partai politik yang ada cenderung dipaksa untuk bersatu menjadi satu partai politik yaitu Golkar. Hal ini membuat suara oposisi menjadi sangat minim dan tidak terdengar. Sedangkan pada masa Reformasi, partai politik menjadi lebih bebas dan dapat memiliki oposisi yang terdengar dan dapat memperjuangkan kepentingan rakyat.

Kesimpulan

Dari perbandingan pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru dan masa Reformasi, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Reformasi lebih baik dan lebih optimal dibandingkan pada masa Orde Baru. Meskipun demikian, masih terdapat kelemahan pada pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Reformasi seperti korupsi yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.