Dongeng Rubah Si Mulut Besar
Dongeng adalah salah satu bentuk prosa lama yang masih bertahan hingga saat ini. Dongeng menceritakan hal – hal yang berupa fantasi dan berfungsi untuk menghibur pembacanya. Selain untuk menghibur, dongeng juga digunakan untuk menanamkan nilai – nilai kehidupan kepada anak – anak. Pada jaman dahulu dongeng sering digunakan untuk pengantar tidur bagi anak - anak.
Pada artikel kali ini, penulis menyajikan sebuah contoh dongeng tentang binatang yang disebut juga dengan fable. Semoga bisa digunakan sebagai referensi yang bermanfaat buat Anda.

Rubah si Mulut Besar
Di dalam hutan yang sangat lebat. Rusa, dan kera berteman baik. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama – sama. Pada suatu hari, mereka berjalan di sekitar hutan dan menemukan sebuah tempat yang dipenuhi oleh buah – buahan yang lezat.
Mereka pun senang buka kepalang dan memutuskannya untuk merahasiakan tempat tersebut dari binatang lain. Dalam perjalanan pulang, mereka bertemu dengan rubah.
Rubah yang melihat mereka sangat senang, bertanya kepada mereka, “Mengapa kalian terlihat begitu gembira?” Namun, Mereka mengatakan bahwa mereka tidak bisa menceritakannya, karena itu adalah rahasia. Rubah pun merasa penasaran dan meminta mereka untuk percaya kepadanya.
Dia juga berjanji untuk tidak menceritakannya kepada binatang lain. Mendengar janji rubah, akhirnya mereka memberitahu dirinya tentang tempat yang dipenuhi dengan buah tersebut.
Ketika mereka tiba di desa, ternyata rubah melupakan janjinya. Dia memberitahukan kepada semua orang bahwa ia telah menemukan tempat yang penuh dengan buah – buahan, sehingga semua binatang tersebut menuju tempat yang dimaksudkan oleh rubah. Keesokan harinya, kera dan rusa kembali ke tempat di mana mereka menemukan buah – buahan yang lezat.
Alangkah terkejutnya mereka karena buah – buahan di tempat itu telah habis dimakan oleh hewan – hewan lain yang hidup di hutan. Mereka menyadari bahwa itu merupakan perbuatan rubah yang memberi tahu semua hewan, tetapi karena mereka bertiga adalah teman, mereka memaafkannya.
Pada hari yang sama, kera dan rusa kembali menemukan tempat lain yang penuh dengan makanan. Mereka pun berencana untuk merahasiakannya. Namun, hal yang sama terjadi lagi.
Mereka memberitahu rubah dan rubah pun memberitahu hewan lain. Akhirnya kera dan rusa merasa kesal dengan perbuatan rubah ini dan memutuskan untuk memberi rubah sebuah pelajaran.
Keesokan harinya mereka mengatakan kepada rubah bahwa mereka telah menemukan sebuah danau yang dipenuhi dengan ikan. Sangking penuhnya, mereka tidak perlu lagi berenang untuk menangkap ikan – ikan tersebut. Rubah pun kembali memberitahu semua orang tentang hal ini.
Semua binatang yang ada di hutan itu, termasuk gajah, dan beruang menuju danau tersebut. Hari berikutnya, rubah mendapati luka dan memar di seluruh tubuhnya. Ternyata dia dipukuli oleh para binatang yang marah karena mereka tidak menemukan apa pun di danau tersebut. Binatang – binatang itu merasa kesal karena ditipu oleh rubah.
Karena merasa ditipu, rubah merencanakan balas dendam kepada kera dan kancil. Dia memberitahukan kepada semua binatang bahwa kancil dan rusa adalah dalang di balik ini semua. Namun, karena para binatang di hutan itu sudah pernah dibohongi, mereka tidak lagi mempercayai rubah.
Akhirnya rubah sadar. Dia belajar satu hal bahwa kepercayaan adalah hal yang harus dijaga. Dia pun pergi menemui rusa dan kera untuk meminta maaf. Pada akhirnya kera, rusa memaafkan dirinya. Mereka pun kini berteman kembali.
Pesan Moral
Cerita di atas mengajarkan kita tentang dua hal. Yang pertama adalah, pentingnya menjaga kepercayaan yang diberikan kepada orang lain.
Jika kepercayaan tersebut telah dirusak, meskipun hanya sekali akan tiada lagi orang yang akan percaya kepada kita.
Yang kedua adalah, Jika berbuat salah, segeralah menyadarinya dan meminta maaf kepada orang yang merasa kita rugikan karena meminta maaf adalah perbuatan yang baik dan bisa menyambung kembali tali persaudaraan.